Jakarta, 25 Januari 2025 – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono, mengapresiasi kemajuan pembangunan Bali International Hospital (BIH) dalam kunjungan kerja yang dilakukannya pada 23 Januari 2025 di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Bali.
Dalam kunjungannya, Menko IPK menyampaikan optimisme terhadap perkembangan BIH yang dirancang sebagai rumah sakit kelas dunia. “Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Sanur masih terus berjalan, dan kita bisa melihat progress kemajuannya. Kita ingin mendorong dan memastikan pengawalan yang baik agar proyek ini dapat segera dirampungkan,” ujarnya.
Beliau menekankan pentingnya KEK Sanur sebagai pusat kesehatan dan ekonomi bertaraf internasional yang membawa nilai strategis tinggi. Salah satu fasilitas unggulannya adalah BIH. "Rumah sakit ini tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan terbaik, tetapi juga menawarkan suasana yang berbeda, mengingat lokasinya di Sanur yang merupakan destinasi pariwisata dengan pemandangan indah dan lingkungan yang nyaman," tambahnya.
Pembangunan BIH yang berada di bawah naungan PT Pertamina Bina Medika IHC, anak perusahaan PT Pertamina (Persero), sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menghadirkan infrastruktur yang mendukung sektor kesehatan.
Menko IPK menegaskan, “Dengan adanya BIH, kita tidak perlu lagi mencari pelayanan kesehatan ke luar negeri. Sebaliknya, kita dapat menarik pasien dari berbagai negara, sehingga memberikan dampak ekonomi sekaligus memajukan pariwisata Indonesia.”
Direktur Utama IHC, dr. Lukman Ma`ruf, menyampaikan bahwa BIH merupakan bagian dari komitmen strategis IHC sebagai Holding RS BUMN untuk menghadirkan layanan kesehatan bertaraf internasional. “BIH dirancang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat Indonesia tetapi juga untuk menarik pasien dari mancanegara. Sebagai rumah sakit flagship, BIH menjadi wujud nyata sinergi dan inovasi IHC dalam membangun ekosistem kesehatan yang terintegrasi, berkelanjutan, dan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi serta sektor wisata medis,” ungkapnya.
Senada, Direktur Utama PT Pertamedika Bali Hospital, anak perusahaan IHC yang menaungi BIH, dr. Dewi F. Fitriana, MPH, menegaskan bahwa BIH dirancang dengan standar internasional untuk memastikan kualitas pelayanan kesehatan. “Fasilitas kami dilengkapi dengan teknologi medis canggih meliputi layanan onkologi terintegrasi dengan terapi radiasi modern dan presisi menggunakan LINAC dan Brakiterapi 3D. Selain itu, kami memiliki MRI 3 Tesla untuk pencitraan diagnostik berkualitas tinggi dan sistem laboratorium modern yang memastikan kemampuan diagnostik BIH memenuhi standar internasional,” tuturnya.
BIH didukung oleh tim profesional yang terdiri dari dokter spesialis, sub-spesialis, hingga dokter diaspora yang telah mengembangkan keahliannya di berbagai institusi internasional. BIH juga memiliki center of excellence yang mencakup Kardiologi, Onkologi, Neurologi, Gastroenterohepatologi, dan Ortopedi (CONGO), yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat Indonesia dan mancanegara.
Sebagai bagian dari KEK Sanur, BIH diharapkan menjadi katalisator dalam mendukung sektor kesehatan dan pariwisata Indonesia. Dengan penyelesaian proyek yang ditargetkan rampung tahun ini, rumah sakit ini siap diresmikan dan dioperasionalkan untuk memberikan layanan kesehatan unggulan sekaligus menarik wisatawan medis dari berbagai negara.