Indonesia Timur adalah surga untuk para petualang yang ingin menikmati keindahan alam yang masih alami dan budaya yang kaya. Mulai dari Papua, Maluku, hingga Nusa Tenggara, ada banyak tempat menakjubkan yang menunggu untuk dijelajahi. Namun, saat berpetualang di daerah-daerah yang eksotis ini, ada baiknya Anda juga memperhatikan kesehatan, terutama soal malaria.

Risiko penularan malaria sebagian besar didasarkan pada lokasi geografis dan musim perjalanan. Sebagian besar kasus terjadi di Afrika sub-Sahara, anak benua India, dan Asia Tenggara antara bulan Mei dan Desember. Secara global, sebanyak 247 juta kasus positif Malaria dilaporkan di 84 negara endemis Malaria (Sumber: World Malaria Report 2022). Indonesia adalah salah satu negara endemis Malaria.

Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia, wilayah Indonesia Timur, termasuk Papua, Maluku, dan sebagian Nusa Tenggara, masih menjadi daerah endemik malaria. Pada tahun 2021, lebih dari 40% kasus malaria di Indonesia tercatat terjadi di Papua, yang menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan di wilayah ini. Bahkan, meskipun angka kasus menurun, penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di daerah-daerah tersebut.

Beberapa data yang perlu kamu ketahui tentang malaria di Indonesia Timur:

  1. Papua merupakan wilayah dengan angka kasus malaria tertinggi di Indonesia.
  2. Kasus Malaria di Maluku dan Nusa Tenggara Timur juga cukup signifikan.
  3. Meskipun prevalensinya berkurang, wilayah-wilayah ini masih mengalami wabah sesekali.
  4. Protokol pengobatan telah berkembang, namun malaria tetap bisa menjadi ancaman jika terlambat ditangani.

Meski Indonesia sudah melakukan banyak upaya untuk menurunkan angka kasus malaria, beberapa wilayah di Indonesia Timur masih menjadi daerah dengan risiko malaria yang tinggi. Jadi, sebagai traveler yang ingin menikmati liburan dengan tenang, ada baiknya kamu mengetahui sedikit tentang penyakit ini dan cara pencegahannya. Malaria disebabkan oleh parasit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles. Gejalanya bisa meliputi demam tinggi, menggigil, sakit kepala, dan kelelahan. Walau terdengar mengkhawatirkan, malaria bisa dicegah dan diobati dengan cepat jika dideteksi sejak dini. Yang lebih penting, jika kamu berencana untuk menjelajahi wilayah Indonesia Timur, melakukan langkah pencegahan bisa membantu kamu tetap sehat sepanjang perjalanan.

Traveler yang melakukan perjalanan ke wilayah Indonesia Timur berisiko terjangkit malaria jika tidak mengambil langkah pencegahan yang tepat. Karena nyamuk Anopheles yang menyebarkan malaria aktif pada malam hari, maka penting bagi wisatawan untuk melindungi diri dengan cara yang efektif. Selain itu, banyaknya lokasi yang jauh dari fasilitas kesehatan di daerah terpencil bisa membuat deteksi dan pengobatan malaria terlambat.

Tapi, Bagaimana Jika Saya Merasa Tidak Enak Badan Setelah Tiba di Rumah?

Tenang, jangan panik. Jika kamu merasa sedikit demam atau kelelahan setelah perjalanan ke daerah Indonesia Timur, itu bisa saja gejala awal malaria. Yang terpenting adalah segera memeriksakan diri ke Rumah Sakit IHC terdekat untuk mendapatkan diagnosa dan pengobatan yang cepat. Jangan khawatir, malaria bisa diobati dengan cepat jika diketahui sejak dini.

Gejala Malaria yang Perlu Diperhatikan

Setelah kembali dari perjalanan ke Indonesia Timur, jika kamu merasa tidak enak badan atau muncul gejala yang mencurigakan, jangan abaikan! Gejala malaria biasanya muncul dalam waktu 7-30 hari setelah terpapar gigitan nyamuk yang terinfeksi. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

  1. Demam tinggi yang datang secara mendadak.
  2. Menggigil yang disertai dengan berkeringat.
  3. Sakit kepala yang parah.
  4. Kelelahan ekstrim dan kadang disertai mual atau muntah.

Jika kamu merasakan gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke Rumah Sakit IHC terdekat. Malaria dapat diobati dengan obat yang tepat, tetapi pengobatan yang terlambat bisa menyebabkan komplikasi serius.

Cek Kesehatan di Rumah Sakit IHC Terdekat di bagian Timur Indonesia

Jika saat berada di wilayah Indonesia Timur kamu merasa kurang sehat, mengunjungi Rumah Sakit Pertamina Sorong untuk tes malaria adalah langkah cerdas. Rumah sakit Pertamina Sorong menawarkan fasilitas pemeriksaan malaria yang cepat dan akurat, sehingga kamu bisa segera mendapatkan pengobatan yang tepat.

Dengan melakukan pemeriksaan rutin dan menjaga kesehatan, kamun dapat melanjutkan petualanganmu dengan lebih aman dan nyaman.

Jangan Tunggu Sampai Terlambat!

Malaria bisa diobati dengan cepat jika terdeteksi sejak dini dan Rumah Sakit Pertamina Sorong siap membantu mendapatkan perawatan yang tepat dan lebih lanjut di Jl. Ahmad Yani, Klaligi, Kecamatan Sorong Manoi, Kota Sorong, Papua Barat, dekat dengan bandara dan juga pelabuhan. Namun, apabila baru merasakan ada yang tidak beres dengan kesehatan setelah petualanganmu di Indonesia Timur, segera kunjungi Rumah Sakit IHC terdekat di kotamu untuk tes malaria dan pemeriksaan lebih lanjut.

Jangan biarkan malaria menghalangi perjalananmu—deteksi dini adalah kunci untuk tetap sehat!

Hubungi Call Center IHC di 150442

Atau Whatsapp ke 081515150442